Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
How are you today? Semoga selalu dalam penjagaan Allah Shubhanahu wa Ta’ala. Aamiin. Oh, ya Sob. Bukankah akhir-akhir di media sosial ramai bermunculan emotikon, ilustrasi, bahkan foto asli buah semangka? Ya, itulah salah satu cara yang dinilai cukup ampuh melawan sebuah kezaliman dan kebiadaban Zionis Israel terhadap Palestina sejak 57 tahun silam.
Pasca perang enam hari tujuh malam pada tahun 1967, Zionis melarang pengibaran bendera Palestina tanpa terkecuali. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab maupun tujuan, melainkan Zionis berusaha menghilangkan jejak sejarah, mengaburkan fakta sosial budaya. Bahkan melakukan genosida sebagai wujud pembuktian kepada dunia seolah mereka (Zionis) lah yang digdaya.
Namun, masyarakat Palestina yang terdiri atas pemeluk agama Islam, Nasrani, dan Yahudi yang taat tidak pernah kehabisan akal untuk mencapai/mempertahankan HAM mereka. Simbol-simbol perlawanan mulai bermunculan, salah satunya ialah potongan buah semangka. Warna daging buah semangka memiliki kesamaan dengan warna-warni pada bendera Palestina. Selain itu juga, semangka merupakan salah satu buah-buahan yang mudah tumbuh subur di berbagai penjuru Palestina.
Tidak hanya warga Palestina yang menggunakan simbol buah semangka sebagai perlawanan terhadap Zionis, beberapa seniman ternama di penjuru dunia juga ikut serta menjadikan semangka untuk media perlawanan melalui bidang seni. Di antara seniman tersebut ialah Sliman Mansour, Nabil Anani, Issam Badr (1980); dan Khaled Hourani (2008). Selevel organisasi perdamaian akar rumput Arab—Israel yang bernama Zazim turut andil menyuarakan dukungan terhadap Palestina dengan mengibarkan bendera bergambar semangka di sekitar layanan taksi Tel Aviv.
Pada tahun 2023, semangka kembali dimunculkan sebagai dukungan moral maupun moril terhadap Palestina yang sedang berjuang mempertahankan Hak Asasi berupa hidup damai dan tenteram. Jadi, semangka yang sedang viral bukanlah sekadar gambar buah pelepas dahaga semata. Semoga perjuangan rakyat Palestina merebut kembali kemerdekaan atas tanah air mereka melalui wasilah semangka, Allah ijabah. Dan kita sebagai sesama saudara (seiman dan seciptaan), tidak goyah apalagi lelah menyuarakan dukungan terhadap kebaikan dan kebenaran. Aamiin
Wallahu A'lam Bisshawab.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Muhammad Eka Arifansyah - KMNU UNSRI
Menemukan kesalahan pada unggahan ini? Yuk sampaikan pada kami melalui email!